This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 14 Desember 2008

Syuting "Ketika Cinta Bertasbih"


Pada hari Sabtu 13 Desember 2008, YMCI (Yamaha Mx Club Indonesia) Chapter Yogyakarta hadir untuk memenuhi undangan untuk mengikuti syuting film layar lebar “Ketika Cinta Bertasbih”. Syuting yang berlokasi di Pondok Pesantren Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang ini menjadi salah satu ajang memperkenalkan YMCI di hadapan masyarakat luas juga menambah pengalaman kepada para member.

Firman Maulana, pengurus YMCI Chapter Yogyakarta mengaku senang atas undangan ini. “Acara seperti ini dapat memperkenalkan YMCI Chapter Yogyakarta ke publik dan pecinta sepeda motor Yamaha Jupiter MX. Selain itu dapat memberi pengetahuan dan pengalaman kepada member bagaimana keadaan lokasi syuting dan berakting. Kali aja ada tawaran buat casting”, ungkap punggawa komunitas tunggangan garputala.

Karena undangan ini mendadak, maka YMCI Chapter Yogyakarta hanya mampu menyertakan 13 rider ke lokasi syuting. Pukul 07.45 WIB rider figuran ini pun berangkat meninggalkan Yogyakarta dan tiba pukul 08.20 WIB di lokasi syuting. Pihak PH (Production House) langsung mengarahkan kami untuk diparkir pada spot pengambilan gambar nanti.

Teduhnya lokasi syuting membuat rekan - rekan rider tidak bosan menunggu waktu pengambilan gambar. Setelah makan siang, akhirnya pengambilan gambar yang melibatkan YMCI Chapter Yogyakarta pun dilakukan. Sang tunggangan di parkir rapi berjajar, sebagai properti kendaraan peserta “Bedah Buku” dan  rekan - rekan rider YMCI Chapter Yogyakarta menjadi peserta “Bedah Buku” dalam film yang akan tayang pada bulan Maret 2009 mendatang.

Keceriaan menghapus rasa lelah yang mendera. Walau hanya sebagai figuran, setidaknya kesempatan seperti ini dapat menunjukkan bahwa profesionalitas YMCI (Yamaha Mx Club Indonesia), khusunya Chapter Yogyakarta dapat diacungi jempol. Dengan ini, semoga nama YMCI dapat dikenal lebih luas, apakah itu dari masyarakat atau hingga ke dunia perfilman.


Kamis, 18 September 2008

"Belper Bodywork" Hasil Rapi dengan Biaya Bersahabat

Meskipun bukan orang baru dalam urusan rancang bangun bodi berbahan fiberglass, baru di 2008 Jani mencoba berkarya sendiri. Maksudnya, membuat usaha mandiri dengan nama "Belper Bodywork". Hebatnya, hasil kreasinya cukup diterima penggemar modifikasi di wilayah Jogja dan sekitarnya.

Buktinya, hilir mudik konsumen modifikasi yang datang kepadanya. Dalam sebulan, setidaknya 4-5 order masuk ke rumah modifikasinya.

Ada ciri utama builder berkulit sawo matang ini. Desain dibuat secara simpel, rendah biaya dan meminimalkan penggunaan part mahal. “Misalnya tidak terlalu menekankan pada pembelian limbah moge atau part mahal lainnya. Kalau masih bisa diakali dengan kreasi handmade ya saya lakukan,” terangnya.

Image Hosted by ImageShack.us
Jani bersama dengan Mas Kis dan Doni di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang.

Hasil finishingnya juga layak dipuji. Tak heran kalau orderan mulai banyak datang dari luar pulau Jawa seperti Jayapura, Bali dan Sumatera. “Dari satu konsumen kelamaan berkembang. Rata-rata yang order minta model sport look. Itu yang bikin saya seolah jadi spesialis MotoGP look,” ungkap builder ikal ini.

Untuk pengerjaan satu motornya, Jani yang dibantu beberapa karyawannya, mampu selesaikan dalam 2-3 bulan . Itu mulai dari awal motor masuk, dikonsep sampai dengan siap diserahkan pada konsumen untuk siap pakai. “Kan awalnya musti ngonsep dulu, kemudian konsumen setuju baru digarap sampai dengan selesai yaitu tahap pengecatan,” tambahnya.

Soal biaya, pria kalem ini mematok antara Rp. 2 - 5 jutaan. “Tergantung faktor kesulitan dan model modifikasi yang dipilih. Bisa murah karena memang tidak pakai limbah dan sebagainya. Ya, disesuaikan dengan kantung biker” papar Jani.